Ragam Hias Batik yang Memesona dan Penuh Makna

Susunan ragam hias batik apik akan menghasilkan motif menawan dan penuh makna tersendiri. Bahkan susunan tersebut ada yang sudah memiliki pakemnya tersendiri, seperti pada jenis klasik. Ornamen penyusun motif ini hadir dalam berbagai jenis dan terinspirasi dari hal-hal di sekitar.

Bahkan sejumlah pengrajin terinspirasi dari kekayaan lokal, menghadirkan corak batik ikonik. Untuk mempermudah dalam mengenali aneka macam motif dari kain tradisional ini, Anda perlu memahami tentang ornamen hiasan penyusunnya.

Mengulas Lebih Lanjut Tentang Ragam Hias Batik

Ragam hias sering juga disebut sebagai ornamen, sesuatu yang berguna sebagai visualisasi dalam suatu seni atau karya. Istilah satu ini berasal dari bahasa Yunani “ornare” yang artinya menghias atau hiasan. Tidak heran, banyak juga orang menyebut istilah tersebut sebagai ornamen.

Ornamen ini bisa Anda jumpai pada berbagai karya seni, seperti tenun, lukisan, ukiran, pahatan kayu, sampai batik. Pembahasan kali ini lebih spesifik terhadap ragam hias batik yang berarti hiasan atau ornamen pada kain tradisional tersebut.

Aneka motif menarik pada kain tradisional ini terdiri atas berbagai ornamen. Seperti flora, fauna, ornamen geometris, abstrak, dan sebagainya. Ornamen ini berpadu membentuk satu buah motif menawan dan penuh makna filosofis.

Makna kata yang berasal dari bahasa Yunani ini berarti kegiatan mengisi bidang atau permukaan kosong dengan aneka hiasan. Permukaan kain, keramik, hingga benda lainnya yang semula kosong akan tampak lebih indah dengan aneka hiasan.

Sebenarnya kegiatan menambah sejumlah ornamen pada suatu benda bukanlah hal baru di dunia seni. Karya seni rupa ini bahkan sudah ada sejak era prasejarah, dan terus berkembang sampai sekarang. Biasanya dalam pembuatan ragam hias batik menggunakan metode tertentu sesuai dengan keinginan pengrajin.

Jika ingin memproduksi batik tulis, berarti pengrajin menggunakan canting untuk menghias aneka ornamennya. Sedangkan pada teknik cap, pengrajin memakai stempel khusus untuk melukis ornamen pada kain.

Ada juga teknik kombinasi sampai printing, memerlukan peralatan khusus yang mendukung. Semua tergantung dari bagaimana preferensi pengrajin dalam memproduksi batik.

Menilik Contoh Ragam Hias Batik dari Tumbuhan

Jenis ornamen pada motif batik ada banyak variannya, bisa Anda bedakan berdasarkan dua macam. Untuk jenis pertama terinspirasi dari makhluk hidup di sekitar seperti aneka hewan dan tumbuhan. Selain itu ada juga ornamen bersifat geometris hingga abstrak yang termasuk ke golongan bendawi.

Tumbuhan sudah lama menjadi inspirasi pengrajin dalam membuat karya seni. Mulai dari pahatan sampai batik, banyak terdapat corak yang terinspirasi dari tumbuhan. Mulai dari daun, pohon, ranting, akar, sulur, buah, sampai bunga termasuk di dalamnya.

Ragam hias batik ini bisa Anda jumpai di motif khas beberapa daerah. Seperti Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Betawi, bahkan luar Pulau Jawa. Anda bisa mengambil contoh pada motif Kawung dari Yogyakarta yang menghadirkan ornamen kelopak bunga.

Motif batik daerah pantaijuga banyak yang memiliki ornamen bunga seperti pada corak Tujuh Rupa, Buketan, hingga Lasem. Selain itu, pada motif batik Encim juga terdapat ornamen bunga berwarna-warni yang ikonik.

Pada beberapa jenisnya, ornamen bunga menghadirkan makna tersendiri. Contohnya Truntum dengan corak seperti bunga tanjung. Bunga tanjung merupakan simbol wibaa dan cinta, sehingga menambah makna mendalam pada kain tradisional tersebut.

Ada juga pengrajin yang menggunakan ornamen tumbuhan untuk memperkenalkan kekayaan lokal. Misalnya pada motif jambu mete khas Wonogiri yang tergolong unik dan jarang Anda jumpai pada jenis lain. Jambu mete banyak tumbuh di daerah tersebut, dan menjadi komoditas utama.

Ternyata kekayaan alam tersebut menjadi inspirasi para pengrajin dalam berkarya. Alhasil tidak hanya menampilkan corak memukau, tetapi juga memperkenalkan kekayaan lokal daerah dengan cara apik.

Contoh Ragam Hias Batik dengan Jenis Hewan

Selain tumbuhan, ragam hias batik yang terinspirasi dari aneka satwa juga bisa Anda jumpai. Baik itu hewan nyata di dunia sampai yang bersifat mitologi. Ornamen binatang ini bisa Anda jumpai pada motif pesisir, Papua, Kalimantan, Yogyakarta, Bali, dan beberapa daerah lainnya.

Sejumlah batik seperti dari Papua, Kalimantan, Bali, dan sebagainya mengusung ornamen binatang khas daerah tersebut. Contohnya Papua dengan motif Cendrawasihnya, sehingga kain tradisional tersebut tampak semakin otentik.

Ada juga daerah yang banyak mengusung hewan mitologi pada corak kain tradisionalnya. Misalnya pada corak khas pesisir yang mayoritas menggambarkan naga, burung phoenix, garuda, dan berbagai satwa mitologi lainnya.

Ornamen bergambar fauna ini juga mengusung makna khusus, sehingga batik memiliki makna filosofi yang kuat. Contohnya burung garuda, yang lekat dengan makna kekuatan dan kekuasaan. Biasanya kain dengan ornamen tersebut menjadi pakaian khusus untuk penguasa pada zaman dahulu.

Tujuan dari penambahan aneka ornamen ini selain untuk tujuan estetika juga meningkatkan mutu suatu benda. Proses pelukisannya pada kain batik berulang-ulang atau diatur sedemikian rua sehingga membentuk suatu pola khusus.

Beberapa Contoh Ragam Hias Batik Bertema Geometris dan Figuratif

Selain flora dan fauna, ornamen penghias batik juga terdiri atas jenis geometris dan figuratif. Aneka hias geometris berarti ornamen yang mengandung unsur berbentuk garis, bidang, ruang, sampai sudut. Ada juga bentuk lengkung, spiral, lurus, titik, sampai zig zag.

Pola unik ini juga termasuk dalam bentuk persegi, jajar genjang, lingkaran, layang-layang, dan berbagai desain sejenis. Meski tampak sederhana, ornamen bersifat geometris ini tampak artistik apabila dipadukan secara apik.

Ragam hias satu ini termasuk yang paling tua, bahkan sudah ada sejak zaman prasejarah. Anda bisa menjumpainya pada beberapa jenis batik klasik sampai modern. Misalnya Tumpal, motif khas Betawi yang memiliki ornamen berbentuk segitiga bertumpukan.

Ada lagi Parang, motif dari Yogyakarta yang memiliki susunan gelombang atau juga tampak seperti huruf S berurutan teratur. Batik Mega Mendung juga menjadi contoh lainnya dari ornamen awan yang khas bergaya geometris.

Pada sejumlah batik modern juga bisa Anda dapati metode seperti tye dye atau celup ikat. Teknik celup ikat ini berbeda dengan menggambar secara konvensional. Proses pertama adalah dengan mengikat kain kemudian mencelupnya ke cairan pewarna.

Hasil akhir proses tye dye ini akan memberikan efek bertema geometris seperti awan, lingkaran, dan berbagai bentuk lain. Sebenarnya ada juga ragam hias kain tradisional ini dengan tema figuratif, terinspirasi dari bentuk manusia.

Biasanya ornamen figuratif ini banyak Anda jumpai pada seni topeng, lukisan, sampai patung. Beberapa jenisnya ada juga yang mengusung ornamen tersebut. Misalnya dari Betawi dengan motif Ondel-ondel-nya. Beberapa batik dengan gaya modern juga banyak berisikan ornamen figuratif.

Hasil produk berkualitas sangat bergantung pada bagaimana cara kerja pengrajinnya. Termasuk dalam melukis aneka ornamennya, karena akan berpengaruh pada hasil akhirnya. Pastikan memilih tempat berbelanja aneka jenis batik di ajegmakmur.com.

Berbagai macam produk dengan aneka ragam hias batik menarik bisa Anda pesan. Anda bisa memesannya mulai dari satuan sampai jumlah besar, dengan kualitas yang sudah pasti terjamin.