Motif yang beranekaragam bisa Anda jumpai di pabrik batik terjangkau. Salah satunya adalah parang, motif klasik yang tergolong terkenal. Ternyata corak legendaris ini sudah ada sejak era Mataram Islam.
Selain visualnya yang indah, motif parang menyimpan banyak makna filosofis. Batik dari Solo ini menghadirkan banyak jenis, makna di setiap ragamnya, serta sejarah yang menarik. Ini dia ulasan tentang motif klasik batik parang dari Solo.
Motif Parang, Corak yang Bisa Dipesan di Pabrik Batik Terjangkau
Parang merupakan salah satu corak batik klasik yang pertama kali diperkenalkan oleh bangsawan Mataram Islam. Panembahan Senopati Sutowijoyoo adalah penemu corak legendaris ini. Tidak heran di era Mataram Islam, penggunaan batik bermotif parang masih sebatas di kalangan bangsawan.
Parang diambil dari kata Bahasa Jawa yakni Pereng, dimana artinya adalah lereng dalam Bahasa Indonesia. Sekilas corak batik klasik ini seperti sekumpulan huruf “s” yang digambar saling berkaitan. Susunan tersebut membentuk tampilan miring, layaknya lereng pegunungan.
Ada juga yang mengartikannya seperti ombak samudra yang tiada habisnya. Pendapat lain menyebutkan bahwa Parang diambil dari kata Karang, tebing-tebing yang ada di lautan. Coraknya yang ikonik ini ternyata menghadirkan makna filosofis mendalam.
Motif parang yang bisa Anda dapatkan di pabrik batik terjangkau ini memiliki filosofi utama kegigihan. Manusia diharapkan memiliki sifat pantang menyerah, layaknya ombak laut yang tidak pernah lelah menepi ke pantai.
Ada juga yang mengaitkannya dengan makna perang melawan hawa nafsu. Pada era Mataram Islam, hanya bangsawan dan ksatria yang boleh mengenakan corak batik ini. Hal ini berkaitan dengan makna kegigihan dan peperangan yang identik dengan golongan aristokrat.
Parang juga menjadi lambang atas kesinambungan, karena corak “s” didesain berkaitan. Ternyata penggambaran tersebut memiliki makna keberlanjutan perjuangan orang tua yang harus disambung oleh anak-anaknya. Tidak heran batik parang juga sering digunakan sebagai pakaian utama keluarga.
Makna mendalam lain dari batik parang aalah ketangkasan, kesetiaan, serta cita-cita yang mulia. Arti tersebut terlihat dari adanya garis tegak yang muncul diantara jajaran huruf S yang saling berkaitan. Selain ketangkasan, garis tegak tersebut juga bermakna mengejar cita-cita yang mulia.
Jenis Motif Parang yang Ada di Pabrik Batik Terjangkau
Ternyata varian corak batik satu ini sangat banyak, salah satu yang paling terkenal adalah parang rusak. Motif satu ini pertama kali dikenalkan oleh Panembahan Senopati Mataram. Coraknya tampak seperti ombak yang berjajar, dengan makna keberanian serta ketegaran.
Ada juga parang tuding yang artinya jari telunjuk untuk menunjuk sesuatu. Pada jenis motif ini, huruf S yang ikonik dibuat seperti jari telunjuk. Corak tersebut memiliki arti kepemimpinan, dimana yang mengenakannya diharapkan memiliki jiwa pemimpin kuat.
Umumnya parang tuding dikenakan oleh orang tua atau sesepuh yang dituakan. Tujuannya sebagai pengarah, pemberi petunjuk, serta memimpin bagi para kawula muda.
Motif parang yang dipesan ini umumnya memiliki corak huruf S berukuran besar. Berbeda dengan parang pamor, dimana huruf S digambar kecil-kecil. Batik satu ini memiliki makna aura terpancar, dimana pemakainya diharapkan akan memiliki hal positif tersebut.
Parang rusak juga bisa menjadi pilihan yang bisa dipesan di pabrik batik terjangkau. Corak parangnya menyerupai bunga yang berjejer, tetapi tidak meninggalkan huruf S yang ikonik. Hanya para keturunan raja yang boleh mengenakan parang kusumo pada zaman dahulu.
Jalinan hubungan yang baik antar manusia menjadi makna utama dari jenis batik ini. Selain itu, hubungan yang berkesinambungan juga terlihat dari adanya batik parang kusumo ini.
Untuk mendapatkan motif parang yang kualitasnya terjaga, Anda bisa memesannya di pabrik batik terjangkau ajegmakmur.com. Produsen batik satu ini sudah terpercaya dan berpengalaman lebih dari 20 tahun. Anda bisa melakukan pemesanan melalui kontak yang tersedia di website ajegmakmur.com.
