Yogyakarta memiliki motif batik Ceplok, hadir dengan estetika memukau. Tampilan indahnya ini hadir dengan corak bertema bunga yang tersusun secara simetris. Motif bergaya klasik tersebut ternyata sudah terkenal sejak era Mataram, tepatnya di pusat Kotagede Yogyakarta.
Corak khas Jawa ini hadir dengan makna tersendiri yang berkaitan dengan siklus kehidupan. Masyarakat zaman dulu mengenalnya sebagai salah satu batik khusus anggota keraton. Banyak hal unik bisa Anda jumpai dari corak khas Yogyakarta nan memukau ini.
Motif Batik Ceplok yang Kaya Akan Makna
Corak bergaya ceplokan atau sering disebut sebagai ceplok termasuk dalam ragam hias kuno. Ceplok berasal dari kata dalam bahasa Jawa Ceplokan dengan arti sekuntum bunga. Penggunaan kata tersebut merujuk pada model ornamen batik berupa sekuntum bunga yang tersusun secara berurutan.
Asal mula motif batik Ceplok datang dari hiasan pada arca dan candi kuno. Tentu saja ada makna khusus dari ornamen bergambar kelopak bunga ini. Batik Ceplok berasal dari Yogyakarta dan sudah dikenal sejak era Mataram Islam berjaya.
Makna ornamen bunganya berkaitan dengan keteraturan, keseimbangan, serta keindahan. Filosofi tersebut terlihat jelas dari bagaimana penggambaran rapi setiap coraknya. Hiasannya hadir dengan desain berulang, simbol berkumpulnya hal-hal baik.
Desain berulang ini juga memiliki nama lain grampol yang dalam Bahasa Jawa bermakna berkumpul. Tentu saja berkumpul dalam konteks ini adalah bersatunya hal-hal baik, pembawa keberuntungan. Motif batik Ceplok memiliki banyak filosofi positif, sehingga tergolong sakral.
Selain memiliki makna tersebut, Ceplok juga menjadi simbol berkumpulnya nilai hidup menjadi kesatuan yang indah. Nilai kehidupan bersifat baik seperti keteraturan, kebijaksanaan, hingga keserasian menjadi makna khusus pada corak klasik ini.
Sebagai karya seni kuno dan memiliki nilai filosofis mendalam, tentu penggunaannya pada zaman dulu tidak sembarangan. Tidak semua orang bisa memakai batik dengan motif kelopak bunga ini. Hanya orang terdekat dari lingkungan kerajaan yang berhak mengenakan corak Ceplok.
Tentu saja pada zaman sekarang, semua orang boleh memakai kain batik. Termasuk motif Ceplok yang menawan, dan bisa Anda kenakan untuk berbagai acara. Salah satu yang paling umum adalah sebagai seragam batik instansi.
Daya Tarik Motif Batik Ceplok yang Memukau
Corak bergaya klasik ini memiliki daya tarik tersendiri, yang membuat pamornya tidak kalah dengan aneka motif terbaru. Susunan pola berulang berbentuk geometris menjadi ciri khas paling umumnya. Pola geometris ini berbentuk segi empat, lingkaran, hingga titik seperti bintang.
Selain itu, motif batik Ceplok termasuk dalam desain tertua sehingga kesan klasiknya sangat terasa. Saat membuat desain kain tradisional ini, pengrajin terinspirasi dari kehidupan pedesaan yang sederhana. Oleh sebab itu, batik rakyat menjadi istilah lain untuk menyebut motif khas Yogyakarta ini.
Ornamen simetrisnya ini biasanya mengusung bentuk belah ketupat. Selain itu, terdapat garis-garis silang, membentuk pola tersendiri. Mulai dari persegi, bintang, sampai lingkaran yang sangat artistik.
Daya tarik lain dari corak khas Yogyakarta ini ada pada variannya yang beragam. Anda bisa menyebut Ceplok sebagai sekelompok motif yang memiliki turunannya tersendiri. Setiap jenis motifnya hadir dengan ciri tersendiri, dan tentunya makna berbeda-beda.
Motif klasik ini termasuk dalam batik yang mengusung tema alam dengan highlight ornamen bunga. Kelopak bunga yang teratur dan simetris ini semakin indah karena memiliki aksen tambahan lain. Seperti bunga, pola berbentuk S seperti pada motif Parang, hingga bentuk geometris kotak.
Selain bisa Anda jumpai pada kain batik, pola Ceplok ternyata terdapat pada beberapa bangunan bersejarah. Seperti pada arca pada candi-candi kuno yang menghiasi beberapa sisinya. Tidak heran jika corak memukaunya berkaitan dengan nilai spiritual masyarakat tempo dulu.
Varian Motif Batik Ceplok untuk Gaya Berbusana Anda
Ragam motif bertema ceplokan memiliki ciri khas dan filosofi tersendiri. Misalnya Ceplok Parang, yang merupakan hasil perpaduan pola kelopak bunga dengan ornamen parang. Ornamen parang hadir dengan bentuk khas seperti gabungan huruf S yang tersusun sistematis.
Selain itu, terdapat hiasan burung garuda yang membuat tampilan Ceplok Parang tampak semakin gagah. Tampilan formalnya ini cocok untuk pakaian kerja, upacara adat, dan berbagai acara spesial lainnya.
Grompol adalah varian lain dari motif Ceplok, yang biasanya menjadi pakaian untuk pengantin. Motif berulangnya tampak seperti susunan mawar melingkar. Doa terbaik untuk pasangan pengantin menjadi makna tersendiri dari corak memukau ini.
Jika Anda menyukai motif batik Ceplok yang tampilannya lebih kompleks, varian Kesatrian adalah opsi menarik. Ornamennya tergolong kompleks, dengan tiga ragam hias utama. Parang, stilasi, serta medali berpadu menampilkan motif sempurna nan menawan.
Biasanya motif dengan tampilan gagah ini cocok untuk para pria. Hal tersebut tidak lepas dari maknanya yang menunjukkan kerapian, keagungan, serta kegagahan. Selain itu, Ceplok Kesatrian juga menjadi simbol keikhlasan dan keberanian.
Ada lagi motif yang terinspirasi dari taman di Surakarta yakni Ceplok Sriwedari. Keunikan dari varian motif Ceplok ini ada pada ornamen lung lungan-nya nan rapi dan berulang. Selain itu terdapat desain parang klasik, menambah kesan indah corak batik ini.
Secara filosofi, corak dengan tampilan indah ini mengusung makna ketentraman. Kesejukan dan keindahan dalam rumah tangga menjadi makna lain dari Ceplok Sriwedari. Batik dengan ornamen cantik ini cocok sebagai pakaian untuk mempelai pengantin.
Satu lagi varian yang tergolong umum, tetapi menjadi favorit banyak pecinta batik. Ceplok Kawung hadir dengan tampilan ringkas karena mengusung ornamen sederhana. Ornamen dasar dengan isen-isen seperti garis dan titik menjadi ciri khas utamanya.
Kemeja pria lengan panjang hingga pendek dan berbagai model, hadir dengan corak sederhana ini. Selain itu, beberapa model dress wanita juga tidak ketinggalan hadir dengan desain kain bergaya klasik tersebut.
Contoh Penggunaan Motif Batik Ceplok yang Tepat
Menggunakan motif bergaya klasik ini bisa Anda lakukan untuk berbagai kesempatan. Hampir semua corak Ceplok mengusung makna kebahagiaan, keteraturan, keseimbangan, dan harapan. Tentu saja makna positif tersebut cocok untuk berbagai macam kesempatan, terutama acara-acara penting Anda.
Paling umum, kain bercorak Ceplok cocok untuk pakaian bekerja seperti seragam kantor. Ada juga instansi pendidikan yang memanfaatkannya sebagai corak menarik untuk seragam sekolah. Sejumlah organisasi perkumpulan seperti Karang Taruna juga menyukai corak klasik ini sebagai ide membuat seragam.
Selain sebagai seragam, kain dengan ornamen berbentuk kelopak bunga ini kerap menjadi pakaian di upacara pernikahan. Biasanya mempelai wanita atau pria mengenakannya sebagai kain jarik. Baik di saat acara midodareni, akad, sampai panggih manten, motif klasik ini cocok Anda kenakan.
Selain cocok untuk pakaian pengantin, sebenarnya kemeja atau dress bermotif Ceplok juga menarik untuk baju pesta. Anda bisa mengenakannya ketika hendak mendatangi pesta pernikahan, atau wisuda.
Sebaiknya hindari mengenakan motif batik Ceplok untuk acara-acara seperti melayat atau takziah. Coraknya bertemakan kebahagiaan ini tentu kurang sesuai untuk Anda kenakan di momen kesedihan. Paling penting, beli kain batik di tempat kredibel agar bisa memperoleh kualitas terbaik.
Ajegmakmur.com merupakan tempat yang tepat untuk memesan aneka macam produk batik berkualitas unggul. Termasuk motif batik Ceplok untuk kebutuhan pesta pernikahan, atau acara-acara lainnya. Anda juga bisa membuat motif batik sendiri dengan layanan kustom yang tersedia.



