Pamor batik klasik dari Yogyakarta seolah tidak tergerus, walau banyak corak modern bermunculan. Salah satu motif yang ikonik dengan filosofi penuh makna adalah batik tambal. Kain tradisional bercorak tambal tersebut dikenal dengan ornamennya yang ramai, karena terdiri atas beberapa pola.
Jika dilihat dari sejarahnya, pola tambal juga memiliki cerita menarik. Anda bisa memilihnya sebagai opsi gaya berbusana bertema klasik. Berikut ulasan lebih lanjut mengenai motif kain tradisional bergaya tambal dari Yogyakarta.
Filosofi Batik Tambal khas Yogyakarta
Batik klasik seperti Tambal tidak hanya indah dari segi visual, tetapi juga sarat akan filosofi mendalam. Tampilan karya seni ini kerap menyiratkan arti kehidupan yang beragam dan penuh liku. Corak yang bervariasi dalam satu kain ini adalah representasi dari setiap fase kehidupan.
Setiap fase kehidupan bercampur, membentuk keindahan yang harmonis. Desain kain khas Yogyakarta ini juga memiliki filosofi keutuhan serta kesatuan. Potongan-potongan ornamen kecil yang disambung sehingga tampak utuh merepresentasikan hal tersebut.
Filosofi keutuhan ini juga bermakna bahwa manusia harus menjaga persatuan selama hidup. Manusia diharapkan dapat saling menjaga persatuan, agar kehidupan tertib dan damai. Baik sesama keluarga, hingga persatuan dengan masyarakat agar tercipta kehidupan harmonis.
Batik tambal merupakan motif yang terbentuk dari bagian pola geometri. Bentuk-bentuk segi empat hingga belah ketupat berpadu, menunjukkan keindahan yang menawan. Ornamen-ornamen yang mengisi corak batik ini diambil dari beberapa motif klasik.
Kombinasi pola pada batik ini tersusun rapi, walau seolah seperti tambalan kain. Aneka corak yang berpadu ini tidak membuat tampilannya terlihat aneh. Justru memiliki nilai artistik tinggi, membentuk kombinasi serasi.
Kain dengan ornamen kombinasi tersebut juga memiliki filosofi khusus dari segi namanya. Penyebutan tambal merujuk pada isyarat memperbaiki atau menambal hal-hal yang rusak. Hal ini berkaitan dengan perjalanan hidup manusia yang tidak lepas dari kesalahan.
Selama hidup, manusia akan selalu melakukan kesalahan. Namun akan selalu ada kesempatan untuk berbenah dan memperbaiki diri demi menjadi pribadi lebih baik. Filosofi ini memang begitu mendalam, terutama bagi kehidupan.
Sejarah menyebutkan bahwa batik tambal dulunya dipercaya masyarakat mampu menyembuhkan orang sakit. Masyarakat zaman dahulu percaya bahwa orang yang sakit kemudian diselimuti dengan kain berpola tersebut akan sembuh.
Awal mula kepercayaan ini muncul karena orang sakit dianggap mengalami suatu hal yang kurang. Alhasil untuk mengobatinya perlu semacam “penambal” agar bagian yang kurang ini utuh kembali. Tentu saja kepercayaan tersebut sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat modern seperti sekarang,
Walau demikian, batik tambal tetap memiliki tempat tersendiri. Terlebih pamor kain tradisional ini semakin melejit, membuat popularitas sejumlah desainnya juga turut meningkat. Pada zaman dulu, motif bergaya tambal ini kerap dikenakan oleh Panewu atau Mantri, sosok pengabdi di Keraton..
Selain itu, desain batik klasik ini juga kerap dikenakan oleh golongan juru tulis keraton. Saat ini, penggunaan kain batik tergolong fleksibel, tidak hanya dikenakan kalangan tertentu. Masyarakat umum bisa mengenakan aneka model batik, termasuk corak tambal khas Yogyakarta ini.
Ciri Khas Unik dari Batik Tambal Yogyakarta
Motif batik klasik khas Yogyakarta tidak hanya memiliki filosofi mendalam. Beberapa ciri khusus bisa Anda jumpai pada pola kain tradisional ini. Bahkan ciri khasnya menjadi nilai jual tersendiri, membuatnya semakin diminati.
Batik tambal memiliki perpaduan beberapa motif klasik di dalam selembar kainnya. Sejumlah corak seperti truntum, parang, dan berbagai ornamen bunga bercampur menjadi satu. Tidak heran jika ciri khas unik pada konsep tambal adalah tidak hanya terpaku pada satu corak.
Ornamen penyusunnya ini ditata secara bebas, tergantung preferensi pembatik. Penyusunan beberapa hiasannya dibuat dengan batas kotak-kotak. Alhasil, terciptalah konsep tambal yang ikonik dan jarang dijumpai pada jenis pola lain.
Jangan khawatir bahwa tampilannya menjadi tidak rapi. Justru tampilan batik klasik ini terlihat begitu teratur. Pemilihan warnanya juga beragam, menonjolkan sisi yang semakin menarik. Jenis corak ini tidak hanya dikenakan untuk pakaian adat, atau bahkan sebagai selimut orang yang sakit.
Penggunaannya semakin luas, karena bisa dibuat menjadi kemeja, dress, bahkan berbagai macam aksesoris menarik. Tambal ini juga cocok dijadikan sebagai pakaian baik yang bernuansa formal sampai non-formal.
Batik tambal juga memiliki tampilan seperti kain khas Yogyakarta pada umumnya. Untuk warnanya memang memadukan jenis terang dan gelap ke dalam satu buah kain yang indah. Namun, mayoritas pewarnaannya menggunakan tema putih, cokelat, serta hitam.
Untuk pola di dalam desain tambal ini mayoritas menggambarkan figur hewan, tumbuhan, serta aneka ornamen abstrak. Ciri khas utamanya juga masih menggunakan pewarna soga sebagai bahan utama produksinya.
Tidak heran visual khas klasik seperti putih bersih, cokelat, pethak, hingga hitam sangat mendominasi. Aneka hiasannya tidak hanya digambarkan dalam bidang segiempat. Ada juga pembatik yang menggambarkan setiap unsur ke dalam bidang segitiga sampai jajar genjang.
Inspirasi Kemeja dengan Batik Tambal
Memang pada zaman dulu, batik dengan gaya tambal identik dengan kain khas untuk orang sakit. Masyarakat dulu percaya bahwa dengan diselimuti kain ini, sakitnya diharapkan akan sirna. Seiring modernisasi zaman, model kain tersebut tidak hanya berfungsi demikian.
Justru banyak yang memanfaatkannya untuk membuat aneka item fashion menarik. Salah satunya kemeja pria lengan panjang dan pendek. Kemeja dengan batik klasik tersebut akan tampak semakin formal, terlebih warnanya mengusung nuansa yang elegan.
Cokelat dan hitam adalah dua warna yang biasanya terdapat pada batik tambal ini. Untuk membuat kemeja, Anda bisa memilih beberapa macam coraknya. Desain batik Yogyakarta tersebut memang memiliki banyak jenis, seperti misalnya tambal pamiluto.
Gaya pamiluto ini kerap dikenakan presiden Joko widodo di beberapa kesempatan. Tambal pamiluto memiliki perpaduan warna biru muda, abu-abu, serta oranye. Warnanya memang cerah, tetapi tidak meninggalkan kesan formal.
Selain itu, Anda juga bisa membuat kemeja dengan jenis tambal kanoman. Untuk varian kanoman memiliki warna cokelat yang lebih banyak daripada jenis klasik. Sedangkan batik bergaya tambal klasik, perpaduan warnanya tergolong lebih ramai karena terdiri atas cokelat, hitam, abu-abu, serta putih.
Jika Anda senang dengan nuansa merah, motif bunga latar tambal batang adalah pilihan menarik. Perpaduan warna yang cukup berani merupakan ciri khas tersendiri. Merah, biru, hitam, putih, dan cokelat berpadu menampilkan visual yang memukau.
Anda dapat membuat kemeja baik lengan panjang hingga pendek dengan corak tersebut. Model kemeja saat ini sudah semakin berkembang, tidak hanya berjenis klasik. Kemeja koko dengan kerah shanghai juga bisa menjadi inspirasi lainnya dalam memanfaatkan corak tambal.
Batik klasik memang awalnya diperuntukkan untuk golongan tertentu. Saat ini sudah umum dikenakan oleh masyarakat secara luas. Termasuk batik tambal, corak klasik khas Yogyakarta dengan filosofi mendalam.
Anda dapat membuat kemeja hingga berbagai item fashion lainnya dengan varian batik klasik ini. Pastikan memilih tempat yang tepat untuk pemesanan, agar hasilnya berkualitas. Pemesanan aneka macam batik dapat Anda percayakan pada ajegmakmur.com.
Konveksi dan produsen batik dari Solo ini mampu membuat ragam jenis batik sesuai keinginan Anda. Selain itu, kami juga melayani aneka macam pesanan model busana hingga aneka motif dalam berbagai partai. Anda bisa langsung menghubungi kontak yang tersedia dalam website, untuk konsultasi dan mengajukan pesanan.



