Membuat pakaian di penjahit kain batik adalah ide yang menarik untuk dicoba. Selain bisa menentukan model sesuai keinginan, Anda juga dapat request motif batik dengan pilihan beragam. Agar pakaian impian Anda terwujud tanpa rasa kecewa, pastikan menilik terlebih dahulu aneka referensinya.
Banyak sekali pilihan motif batik yang umumnya disediakan oleh para penjahit. Setiap motif memiliki makna, filosofi, serta dari asal yang berbeda-beda. Ini dia beragam referensi motif yang dapat kamu pilih.
Referensi Motif untuk Dipesan di Penjahit Kain Batik
Kain batik diproduksi dengan beragam macam cara, baik itu tulis, cap, sampai printing. Setiap proses produksi menghadirkan motif menarik, cocok sebagai referensi Anda. Salah satu motif batik paling populer adalah Parang yang berasal dari Yogyakarta dan Solo.
Motif satu ini memiliki ciri khas seperti deretan huruf “s” dan saling terhubung. Makna Parang berasal dari istilah pereng yang artinya lereng, dengan visual garis-garis miring. Pola huruf “S” yang saling terhubung menciptakan kesan kesinambungan.
Selain menunjukkan simbol perbukitan, motif satu ini juga terlihat seperti ombak laut. Batik Parang tersedia dalam beberapa sub jenis diantaranya; Parang Rusak, Parang Kusumo, Parang Slobong, Parang Barong, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya Parang, ada lagi motif klasik yang dapat menjadi referensi Anda saat membuat baju di penjahit kain batik. Salah satunya Kawung, dengan bentuk geometris bunga kawung. Sekilas, pola Kawung juga mirip seperti buah kelapa atau aren.
Makna dari motif klasik ini adalah kesempurnaan, kesucian, serta kemurnian. Pattern asal Yogyakarta ini pertama kali dibuat pada abad ke-13, oleh Sultan Mataram. Selain ditorehkan pada kain, Kawung juga ditemukan di ukiran candi-candi Jawa seperti Prambanan.
Filosofi batik Kawung juga dalam, merujuk pada kekosongan nafsu. Oleh karena itu, motif satu ini banyak dijadikan sebagai busana perayaan hingga hadiah.
Jika ingin membuat baju di penjahit kain batik, coba pilih juga motif Ceplok asal Yogyakarta. Jenis pola ini cocok bagi Anda yang menyukai tipe simetris, karena motif Ceplok membentuk sudut empat arah teratur. Selain bentuk bunga, batik Ceplok juga didominasi pola hewan, oval, hingga bulatan-bulatan kecil.
Mengingat polanya yang teratur, Ceplok memiliki makna suratan takdir serta keteraturan hidup. Selain itu, simbol serasi, sempurna, serta seimbang juga ada pada batik asal Yogyakarta ini. Sub jenis motif ini juga bervariasi diantaranya; Ceplok Kasatrian, Ceplok Sriwedari, Ceplok Parang, Ceplok Grompol, dan masih banyak lainnya.
Makna motif ini yang mendalam kerap digunakan di beberapa acara penting. Misalnya busana pernikahan adat Jawa, pakaian kerja, dan untuk acara-acara penting formal lainnya.
Motif dari Pekalongan juga dapat Anda lirik jika hendak membuat pakaian di penjahit kain batik. Salah satunya adalah Batik Tujuh Rupa, dengan nuansa hewan dan tumbuhan yang sangat khas. Terinspirasi dari pola pada keramik Tiongkok, dengan polesan warna-warni cerah.
Batik asal pesisir Utara Jawa Tengah ini mencerminkan kefasihan dan kelembutan. Akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok dalam motif Tujuh Rupa ini memberikan keunikannya tersendiri. Akulturasi budaya tersebut menjadi tanda bahwa masyarakat pesisir utara Jawa memiliki kemampuan beradaptasi yang baik.
Setelah Pekalongan, referensi motif lainnya yang menarik datang dari Magetan, Jawa Timur. Pring Sedapur adalah motif khas Magetan dengan corak pohon bambu beserta unsur alam lainnya. Tanaman bambu merupakan objek utama yang tampak pada batik ini, dengan filosofinya tersendiri.
Bambu adalah lambang kekuatan dan persatuan, serta memuat nilai-nilai perjuangan. Bahkan motif Pring Sedapur ini merupakan lambar Kabupaten Magetan, dan kerap digunakan sebagai seragam ASN kabupaten tersebut.
Selain motif-motif yang telah disebutkan di atas, ada banyak lagi referensi jika hendak membuat baju di penjahit kain batik. Pastikan Anda memilih vendor pembuatan pakaian yang amanah. Anda dapat memesannya di ajegmakmur.com, dengan aneka pilihan referensi menarik.



